
4 Mitos dan Fakta tentang Kucing
admin
- 0
Dilansir dari petable.care, terdapat beberapa mitos dan fakta mengenai peliharaan kucing:
Mitos 1: Kucing menularkan penyakit asma
Faktanya: asma merupakan penyakit radang kronis yang mempengaruhi saluran udara di paru-paru dan biasanya terjadi setelah terpapar pemicu, tetapi tidak berasal dari penularan langsung atau kontak dengan agen infeksius apapun. Selain itu, reaksi alergi yang dialami oleh kamu mungkin berasal dari air liurnya atau Fel D 1. diri.
Mitos 2: Kucing selalu mendarat dengan kakinya
Faktanya: walaupun mitos ini benar dalam beberapa kasus, tetapi pernyataan tersebut bukan kebenaran mutlak karena kucing memiliki kemampuan untuk memposisikan dirinya dengan benar saat terjatuh ketika berada dari ketinggian lebih dari 60 cm dan tidak ada halangan, sedangkan ketika berada dari ketinggian yang lebih rendah, tidak memungkinkan mereka untuk memiliki waktu yang cukup untuk melakukan rotasi.
Mitos 3: Kucing berbahaya bagi ibu hamil
Faktanya: kucing merupakan inang definitif Toxoplasma gondii yaitu parasit yang bertanggung jawab atas Toksoplasmosis. Penyakit tersebutlah yang dapat menyerang manusia, termasuk ibu hamil dan dapat menimbulkan akibat yang serius termasuk malformasi pada janin. Kucing liar tentu akan memiliki kebiasaan berburu dan makan daging mentah sehingga ia akan lebih mudah terinfeksi dan menghilangkan parasit di kotorannya sehingga memungkinkan orang untuk terinfeksi jika bersentuhan dengan tinjanya, sedangkan kucing rumahan hanya mengonsumsi makanan olahan yang hampir tidak memiliki risiko dan kebersihannya selalu terjaga sehingga penularan hampir tidak mungkin terjadi.
Mitos 4: Kucing berbahaya karena mencakar
Faktanya: Kucing memang memiliki cakar yang tajam karena penting untuk kehidupannya di luar ruangan seperti memanjat dan mempertahankan diri dari hewan dan ancaman lainnya. Oleh karena itu, manusia mungkin akan lebih sulit mengendalikan cakaran tajam mereka, tetapi seiring berjalannya waktu dengan diberikannya perhatian, kamu mungkin akan mudah untuk memahami sifat, bahasa, dan perilaku kucing sehingga dapat menghindar dari goresan yang tidak diinginkan.
*Penulis: Fani Varensia.